Mengapa Kita Harus Bersyukur?

"Mengapa sih kita harus beryukur? Allah selalu memberi sesuatu yang lebih baik kepada orang lain, sementara saya selalu kurang dan tidak sesuai harapanku?" Astagfirullah... jangan sampai saya pernah mengeluh seperti itu. 

"Bukankah kita ingin bahagia? Bukankah kita ingin hidup lebih baik? Tapi mengapa Allah tidak mendengar do'a-ku?" Kalimat ini adalah kalimat pesimis yang sering dilontarkan oleh orang yang malas berusaha, Astagfirullah. Sekarang saya mau bertanya, "Anda ingin bahagia atau ingin senang?" Jangan menjawab pertanyaan ini dalam keadaan panas, gundah atau kacau. Sebaiknya istrahat dulu, lalu mandi, hidangkan segelas minuman untuk anda sendiri, kemudian duduk tenang dan cobalah untuk menjawab pertanyaanku tadi.

Tahukah kita bahwa bahagia dan senang itu sangat berbeda? Orang yang berhasil mengumpulkan uang untuk membeli mobil pasti sangat senang karena telah berhasil membeli mobil idamannya. Atau orang pasti akan sangat senang jika dia sangat butuh uang tiba-tiba ada yang menawarkan tanpa harus dilunasi. Tapi, pertanyaannya kemudian, apakah dia bahagia? Belum tentu saudaraku, sesungguhnya kebahagiaan itu hanya dirasakan oleh orang-orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah yang Maha Agung, Maha Perkasa, Maha Mengetahui apa yang dibutuhkan hambaNya.

Orang yang berhasil membeli mobil atau mendapatkan uang tidak akan bahagia jika ia tidak bersyukur. Mengapa? Sebab, besok pasti dia akan berpikir lagi, "seandainya saya bisa membeli mobil yang lebih mewah" atau "seandainya saya diberi uang yang lebih banyak". Akhirnya, kebahagiaannya tertunda lagi dan rasa senangnya hanya berlangsung sebentar saja.

Tapi jika dia termasuk orang yang bersyukur, dia pasti akan berkata "Alhamdullillah, saya sudah bisa membeli mobil mewah, saya sudah bisa menikmati hasil kerjaku, padahal masih banyak orang yang sangat menginginkan mobil tapi uangnya tidak pernah cukup". Dia tidak akan berharap lagi yang lebih baik, dia sudah sangat sayang dengan mobilnya yang sudah ada. Dia pun bisa menikmati kesenangannya dalam waktu yang lama. Dia tidak akan teruuuuus bekerja untuk membeli mobil yang lebih mewah.

Tidakkah kita belajar pada sekitar kita, banyak orang yang memiliki harta yang melimpah, tetapi setiap hari di rumahnya terjadi pertengkaran, atau setiap orang yang ada di dalam rumah merasa tidak betah dan selalu ingin mencari suasana yang lebih baru?

Tidakkah kita melihat di bagian sana, rumah sederhana, hanya memiliki sepeda motor tua, uangnya hanya pas untuk membeli kebutuhan sehari-hari, tapi selalu senang, bercanda bersama keluarga, senang mengajak orang ke rumahnya, senang memberi walau tidak seberapa jumlahnya. 

Siapa yang bahagia? Sekali lagi, kebahagiaan hanya dirasakan oleh orang yang pandai mensyukuri nikmat Allah SWT.  

Orang yang tidak bersyukur akan mengalami kebutaan hati, tidak luas cara berpikirnya, selalu was-was. Maka dari itu, marilah kita bekerja semampu kita, kemudian gantungkan keberhasilannya hanya kepada Allah SWT. Insya Allah, kita termasuk orang yang pandai bersyukur dan Insya Allah akan bahagia di dunia dan akhirat. Amiin Ya Robb...

Semoga saya termasuk orang yang pandai bersyukur. Namun jika tidak, semoga Allah membuatku pandai bersyukur, Insya Allah, Amiiiin, Amiiin Amiiiiin Ya Robb...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar